AS Kirim Konvoi Terbesar ke Suriah Sejak Jatuhnya Assad
Zionis Harus Bersiap Perang Melawan Turki

By Icu Bransky 07 Jan 2025, 18:15:00 WIB International
AS Kirim Konvoi Terbesar ke Suriah Sejak Jatuhnya Assad

Keterangan Gambar : Konvoi Tank lapis baja AS di provinsi Deir ez-Zor, Suriah. (Foto Getty Images / Omer Al Diri)


Jakarta - Koalisi pimpinan AS telah mengirimkan konvoi senjata dan pasokan logistik terbesar untuk pasukannya di Suriah sejak jatuhnya pemerintahan Presiden Bashar Assad awal bulan ini, Al-Arabiya dan Al-Hadath melaporkan. Konvoi tersebut menuju pangkalan koalisi di provinsi Suriah Al-Hasakah dan Deir ez-Zor, tambahnya.


Israel harus bersiap menghadapi konfrontasi langsung dengan Turki. Demikian menurut laporan terbaru Komite Nagel tentang anggaran perlindungan dan strategi keamanan.

Baca Lainnya :


Komite yang dibentuk oleh pemerintah tersebut memperingatkan bahwa ambisi Turki untuk memulihkan pengaruhnya di era Ottoman dapat menyebabkan meningkatnya ketegangan dengan Israel, yang mungkin meningkat menjadi konflik

Sekitar 60 truk bermuatan telah memasuki negara itu dari Irak melalui perbatasan al-Waleed, menurut laporan yang diterbitkan pada hari Senin (6/1).


Lebih banyak senjata dan perlengkapan dikirimkan ke pasukan koalisi di tengah meningkatnya pergerakan militer AS, termasuk pengerahan kendaraan lapis baja dan pasukan di dalam dan sekitar kota Deir ez-Zor, Raqqa dan Kobani, Al-Arabiya mencatat.


Menurut penyiar, total enam konvoi dengan kargo untuk koalisi, dengan jumlah sekitar 210 truk, telah menyeberang ke Suriah sejak Hayat Tahrir-al-Sham (HTS) dan kelompok militan lainnya mengambil alih Damaskus pada 8 Desember.


Perkembangan ini terjadi saat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji untuk "mengubur" militan Kurdi. Awal bulan ini, ia meminta AS, sekutu NATO-nya, untuk mempertimbangkan kembali dukungannya terhadap Unit Perlindungan Rakyat (YPG), dan mendesak mitranya untuk memilih antara mendukung Turki atau mendukung militan Kurdi. YPG dan kelompok Kurdi lainnya beroperasi di dekat perbatasan Turki dan Irak.


Awal bulan ini, Pentagon mengumumkan bahwa jumlah prajurit AS di negara itu berjumlah sekitar 2.000, yang kira-kira 1.100 lebih banyak dari angka yang diberikan sebelumnya.


Setelah Washington mengerahkan pasukannya ke Suriah satu dekade lalu dengan dalih memerangi Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS), mereka akhirnya menduduki wilayah di timur laut negara tersebut, tempat ladang minyak utama berada.


Situasi di Suriah saat ini masih tegang dengan bentrokan yang terus berlanjut antara Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS, yang sebagian besar terdiri dari milisi Kurdi, dan berbagai faksi yang bersekutu dengan Turki.


Kelompok Kurdi seperti YPG, yang telah menjadi sekutu utama Washington dalam memerangi ISIS, juga dianggap teroris oleh Ankara.


Koalisi pimpinan AS sebelumnya mengumumkan bahwa mereka telah melakukan beberapa putaran serangan udara terhadap target-target ISIS sejak 8 Desember.


Namun, Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) mengatakan minggu lalu bahwa Washington dan ISIS sebenarnya bersekongkol di balik layar. Para jihadis telah diperingatkan sebelumnya tentang serangan udara oleh Amerika, sehingga mereka dapat menghindari kerugian, katanya. Menurut SVR, AS berencana untuk menggunakan militan ISIS untuk melakukan serangan teroris terhadap pangkalan Rusia di Suriah.








Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment