- Indonesia-Turki Teken MoU Pengadaan Jet Tempur generasi ke-5 Turki
- Kolaborasi Gemala Group - ECE Memperkuat Budaya hingga Hubungan Bisnis antara Turki & ASEAN
- TurkIndoCham Business Tour pada Event Colors of the World di Istanbul, Turki
- Utusan Presiden RI, Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, di Roma
- Gempa Guncang Turki 6,2 Magnetudo
- Pimpinan Umat Katolik, Tutup Usia
- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
BRICS Gandeng 13 Negara Mitra Baru
Indonesia termasuk salah satu Mitra Baru BRICS

Jakarta - Dalam langkah bersejarah, aliansi BRICS telah menambahkan 13 negara baru, termasuk Indonesia sebagai negara mitra, yang selanjutnya memperluas pengaruh dan jangkauan globalnya.
Dilansir media Bernama, Kamis (24/10/2024), pengumuman tersebut dibuat selama KTT BRICS yang sedang berlangsung di Kazan, Rusia pada Kamis (24/10).
Di bawah kepemimpinan Rusia, BRICS+ telah menarik lebih dari 30 negara di seluruh dunia. Mereka melihat dengan minat yang sangat potensial yang akan meningkatkan posisi geopolitiknya dan memperluas pengaruh ekonominya, utamanya di pasar non-barat di Asia-Pasifik, Afrika, dan Amerika Latin.
Baca Lainnya :
- BNN Musnahkan Barang Bukti Narkotika Ke-9, Selamatkan 1,1 Juta Jiwa Anak Bangsa0
- Kolaborasi BNN-Stakeholder Berhasil Ungkap Sindikat Internasional Golden Triangle dan Golden Peacock0
- 1270 Personel Gabungan Amankan Demo Buruh 0
- Detik-detik Kelompok Teroris Serang Perusahaan Dirgantara Turki 0
- Erdogan mendapatkan dukungan dari Kepala Nato dalam akun X Mark Rutte0
Yang terpenting, BRICS memanfaatkan posisi geopolitiknya untuk memengaruhi urusan global dan mengejar kebijakan luar negeri yang lebih seimbang dan beragam.
Beberapa ahli mengatakan, Rusia memanfaatkan BRICS untuk tujuan jangka panjangnya dalam memerangi isolasi dan melawan hegemoni barat. Salah satu negara yang dianggap punya potensi besar untuk bergabung adalah Indonesia.
Dilansir media Bernama, Kamis (24/10), pengumuman tersebut dibuat selama KTT BRICS yang sedang berlangsung di Kazan, Rusia pada Kamis (24/10).
Negara-negara yang baru ditambahkan tersebut, meliputi Indonesia, Aljazair, Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Malaysia, Nigeria, Thailand, Turki, Uganda, Uzbekistan, dan Vietnam. Ke-13 negara itu kini bergabung dengan BRICS sebagai negara mitra, meskipun belum menjadi anggota penuh.
Kemitraan ini membuka pintu bagi kolaborasi yang lebih besar di berbagai bidang seperti perdagangan, investasi, pembangunan infrastruktur, dan penyelarasan politik.
Langkah tersebut dipandang sebagai bagian dari strategi BRICS untuk mendiversifikasi pengaruhnya di luar lima anggota aslinya -- Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan -- dan untuk menciptakan kerangka ekonomi global yang lebih inklusif
Perluasan tersebut juga merupakan respons langsung terhadap meningkatnya kebutuhan akan alternatif bagi lembaga-lembaga yang didominasi Barat seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.
"Ekspansi ini menandai babak baru bagi BRICS seiring upaya kita untuk terus membangun tatanan global yang lebih inklusif dan representatif," kata Presiden Rusia Vladimir Putin di KTT BRICS tersebut.
Di bawah kepemimpinan Rusia, BRICS+ telah menarik lebih dari 30 negara di seluruh dunia. Mereka melihat dengan minat yang sangat potensial yang akan meningkatkan posisi geopolitiknya dan memperluas pengaruh ekonominya, utamanya di pasar non-barat di Asia-Pasifik, Afrika, dan Amerika Latin.
