- Indonesia-Turki Teken MoU Pengadaan Jet Tempur generasi ke-5 Turki
- Kolaborasi Gemala Group - ECE Memperkuat Budaya hingga Hubungan Bisnis antara Turki & ASEAN
- TurkIndoCham Business Tour pada Event Colors of the World di Istanbul, Turki
- Utusan Presiden RI, Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, di Roma
- Gempa Guncang Turki 6,2 Magnetudo
- Pimpinan Umat Katolik, Tutup Usia
- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
Janji Presiden Turkiye, Keamanan pada Tahun 2025

Keterangan Gambar : Janji Presiden Turkiye, Keamanan pada Tahun 2025
Jakarta - Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengatakan Turki akan menjamin keamanannya mulai tahun 2025 saat sambutan pidatonya dalam konvensi Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) hari Jumat (27/12).
"Kami akan menghilangkan ancaman yang muncul di luar perbatasan selatan kami," ujarnya, mengacu pada kelompok teroris PKK, yang menduduki beberapa wilayah di Irak dan Suriah, yang terletak beberapa kilometer dari kota-kota perbatasan Turki.
Baca Lainnya :
- Perang Genosida di Gaza menghantui Perayaan Natal di Bethlehem0
- Israel Menewaskan 5 Jurnalis Gaza Dalam Serangan Udara 0
- Film tentang perlawanan masyarakat Melayu terhadap penjajahan Inggris tayang perdana di Istanbul0
- Pejabat Otoritas Sebut Puluhan Nyawa Melayang dalam Kecelakaan Pesawat0
- Perdana, Masyarakat Damaskus Rayakan Natal Pada Pemerintahan Baru Suriah0
Erdoğan menambahkan bahwa akan menyelesaikan masalah akut Turki, khususnya ancaman terorisme dan meminta masyarakat untuk memiliki “lebih banyak kesabaran.”
Presiden Erdogan sering memperingatkan PKK/YPG yang telah membangun benteng pertahanan di wilayah timur laut Suriah untuk menyerah dan awal minggu ini, mengatakan mereka akan "mengubur senjata mereka" atau mereka sendiri akan "dikubur." Pemerintahan baru Suriah memiliki pandangan yang sama dengan Ankara tentang keberadaan kelompok teroris tersebut dan meminta mereka untuk membubarkan diri.
Erdoğan juga berbicara tentang peran Turki sebagai tempat berlindung bagi para pengungsi selama perang saudara di Suriah. "Kami berada di sisi sejarah yang benar," katanya, merujuk pada sambutan dari jutaan pengungsi. "Sekarang mereka dapat pulang ke tanah air mereka, tetapi entah mengapa, mereka yang berusaha memanfaatkan situasi ini untuk propaganda mereka sendiri merasa terganggu dengan kepulangan mereka," katanya, merujuk pada pihak oposisi. "Mereka juga hampir berduka atas berakhirnya rezim Baath," Erdoğan mengkritik oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP).
Sumber daily sabah
