- Indonesia-Turki Teken MoU Pengadaan Jet Tempur generasi ke-5 Turki
- Kolaborasi Gemala Group - ECE Memperkuat Budaya hingga Hubungan Bisnis antara Turki & ASEAN
- TurkIndoCham Business Tour pada Event Colors of the World di Istanbul, Turki
- Utusan Presiden RI, Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, di Roma
- Gempa Guncang Turki 6,2 Magnetudo
- Pimpinan Umat Katolik, Tutup Usia
- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
Kisah Penggembala Muslim, Perantau asal Turki kini Miliarder

Keterangan Gambar : Hamdi Ulukaya/Foto: © Lucas Jackson / Reuters
Jakarta - Menjadi kaya raya dibutuhkan kerja keras dan tidak bisa hanya berdiam diri untuk menunggu nasib berubah. Hal ini dibuktikan oleh Hamdi Ulukaya, yang awalnya hanya seorang penggembala domba bisa menjadi sang raja yoghurt Yunani.
Dibesarkan di lingkungan keluarga gembala, tekad Ulukaya untuk belajar berhasil mengubah nasibnya. Perkenalannya dengan bisnis yoghurt dimulai saat dirinya merantau dari Turki ke Amerika Serikat (AS).
Baca Lainnya :
- 70 Tahun Indonesia-Viet Nam, Sekjen PKV To Lam Kunjungi Indonesia0
- PM Trudeau: Kanada Balas Tarif Dagang terhadap AS akan dimulai Pekan ini0
- Ribuan Perempuan di Turki Demo Tuntut Perlindungan dari Kekerasan Dalam Rumah Tangga0
- Tembus ke Turkiye, Ternyata Lidah Buaya dari Jakarta Diolah Jadi Makanan-Herbal 0
- Diincar Klub Voli Jepang dan Turkiye, Megawati Hangestri Belum Tentukan Sikap0
Awalnya Ulukaya menjalankan pendidikan di Universitas Ankara untuk belajar ilmu politik. Lalu pada tahun 1994 ia terbang ke AS, tepatnya New York untuk belajar bahasa Inggris.
Area itu mengingatkannya pada desa peternakannya yang kecil di Turki Timur. Selang beberapa tahun tinggal, ia lalu mulai menjalankan bisnis yoghurt. Padahal niat awalnya pergi ke AS cuma belajar bahasa Inggris.
Lewat pinjaman dari Small Business Administration, dia membeli pabrik yoghurt tua di sana pada 2005. Dia juga mengembangkan resep yang terinspirasi dari warisan keluarga.
Ulukaya terus membuat keju tradisional demi mendulang uang. Dua tahun kemudian tepatnya pada tahun 2007, dia mulai menjual yoghurt dengan merek Chobani yang dalam bahasa Turki yakni coban atau gembala.
Selang beberapa tahun, bisnis Chobani berkembang pesat hingga berhasil meraup penjualan lebih dari US$ 2 miliar setiap tahun hingga berekspansi ke bisnis non susu tahun 2019. Keberhasilan ini ditopang oleh meningkatnya minat masyarakat terhadap produk yoghurt kaya protein.
Dikutip dari Forbes, Senin (3/3/2025), kekayaan bersih Ulukaya telah mencapai US$ 2,3 miliar atau setara Rp 37,84 triliun (kurs Rp 16.455). Jumlah itu membawanya berada di urutan 1.493 orang terkaya di dunia.
Keadaan yang sukses tidak membuat Ulukaya sombong. Saat gempa bumi mengguncang Turki dan Suriah pada 6 Februari 2023, ia menyumbangkan uang pribadinya US$ 2 juta untuk bantuan kemanusiaan dan menghubungi sesama rekan bisnisnya seperti pejabat pemerintah AS hingga pejabat Bank Dunia untuk ikut serta memberikan bantuan.
Sumber detik
