- Indonesia-Turki Teken MoU Pengadaan Jet Tempur generasi ke-5 Turki
- Kolaborasi Gemala Group - ECE Memperkuat Budaya hingga Hubungan Bisnis antara Turki & ASEAN
- TurkIndoCham Business Tour pada Event Colors of the World di Istanbul, Turki
- Utusan Presiden RI, Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, di Roma
- Gempa Guncang Turki 6,2 Magnetudo
- Pimpinan Umat Katolik, Tutup Usia
- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
Militer Israel Paksa WNI Relawan Bulan Sabit Merah, untuk Tinggalkan RS di Gaza Utara

Jakarta - Militer zionis Israel dilaporkan memerintah paksa WNI relawan MER-C untuk meninggalkan RS Kamal Adwan, Gaza utara.
Lembaga kemanusiaan sabit merah, atau MER-C Indonesia melaporkan zionis Israel melakukan serangan darat ke RS Kamal Adwan pada Kamis (5/12).
Baca Lainnya :
- Presiden Korea Selatan, Terancam Hukuman Mati pasca Umumkan Darurat Militer0
- Perhimpunan Pelajar IndonesiaTurki Gelar Endonezya Kultur Sahnesi 20240
- Model Hijab Turki Dapat Kamu Temui pada Istanbul Hijab Turkey, Surabaya0
- Respon Elon Musk saat Presiden El Salvador Pamer Bitcoin0
- Turkiye Melesat ke Peringkat Pertama di Eropa dalam Sains kelas IV menurut TIMSS 20230
"Bombardir dimulai dengan serangan udara dan tembakan," kata Direktur RS Kamal Adwan, Hussam Abu Safiya, seperti dilaporkan Reuters dan AFP.
Zionis Israel, kata Hussam, memerintahkan semua staf, pasien, dan pengungsi berkumpul di halaman, sebelum kemudian memperbolehkan mereka kembali beberapa jam kemudian.
"Namun, beberapa staf, termasuk tim EMT MER-C, dan sejumlah pengungsi lalu diperintahkan untuk meninggalkan RS," tambahnya.
Tim WHO serta relawan MER-C hampir sepekan bertugas di RS Kamal Adwan, setelah tiba di RS tersebut pada 1 Desember 2024. MER-C mengaku baru bisa mengirim tim keenamnya ini setelah berkali-kali ditolak Israel.
WHO pun menyatakan kekhawatirannya akan langkah militer Israel terhadap para relawan. WHO juga sebut tak ada perintah resmi evakuasi atau peringatan dari Israel. Pihak Israel belum memberi tanggapan jelas soal insiden ini, meski sebelumnya kerap menuding Hamas menggunakan fasilitas umum, termasuk rumah sakit. Hamas telah membantah tuduhan tersebut.
Militer Israel mengaku operasinya yang intensif di Gaza utara belakangan ini untuk mencegah kembalinya pejuang Hamas di sana
Pada akibatnya, tiga RS utama di Gaza utara, termasuk RS Kamal Adwan dan RS Indonesia, mengalami krisis operasional tenaga kerja serta relawan. Diketahui, RS Kamal Adwan sudah beberapa kali diserang sejak Oktober 2023.
Tak hanya itu, RS Indonesia juga telah beberapa kali menjadi sasaran oleh Israel sejak Oktober tahun lalu.
"Israel juga dilaporkan beberapa kali menyerang RS Indonesia belakangan ini," kata MER-C.
Operasi Israel di Gaza utara disebut sebagai pelanggaran HAM untuk mengusir atau membuat penduduk di sana kelaparan, namun tuduhan tersebut dibantah pihak Israel.
Jubir pemerintah Israel, Kamis, melarang warga Gaza utara kembali ke rumahnya selama militer Israel masih beroperasi di sana.
