- Indonesia-Turki Teken MoU Pengadaan Jet Tempur generasi ke-5 Turki
- Kolaborasi Gemala Group - ECE Memperkuat Budaya hingga Hubungan Bisnis antara Turki & ASEAN
- TurkIndoCham Business Tour pada Event Colors of the World di Istanbul, Turki
- Utusan Presiden RI, Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, di Roma
- Gempa Guncang Turki 6,2 Magnetudo
- Pimpinan Umat Katolik, Tutup Usia
- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
Pemerintah Turkiye Resmi Umumkan Kenaikan Upah Minimum 2025

Keterangan Gambar : (Foto Reuters)
Jakarta - Pemerintah Turkiye telah mengumumkan kenaikan upah minimum bulanan sebesar 30% naik menjadi 22.104 lira atau us dolar $627 pada tahun 2025.
Langkah ini, di sampaikan oleh Menteri Tenaga Kerja, Vedat Isikhan pada hari Selasa (24/12) bersamaan dengan ekspektasi pasar. Kenaikan tentu menimbulkan dampak pada sebagian besar tenaga kerja di negara ini, karena lebih dari sepertiganya mendapatkan upah minimum.
Baca Lainnya :
- Katedral Indonesia Gelar Misa Natal Sejak Pagi Hingga Petang0
- Pesan Misa Natal, Umat Diiminta Menekan Cinta Kasih ditengah Kehidupan yang Tak Lagi Ideal0
- Menlu Turkiye Terlihat Mesrah bersama Pemimpin Baru Suriah Menikmati Pemandangan Damaskus0
- Hamas, sebut Kekejaman Israel Sebagai Kejahatan yang Luar Biasa Terhadap Kemanusiaan0
- Pantauan dari Udara Demi Memastikan Kelancaran Libur Nataru, dan Siagakan Personel di Sejumlah Titik0
Kenaikan upah ini dipandang sebagai langkah positif oleh para investor yang mengharapkan langkah-langkah konkrit untuk memerangi salah satu tingkat inflasi tertinggi di dunia dan pergeseran dari kebijakan populis. Namun, ada kekhawatiran bahwa kenaikan di atas 30% dapat mengganggu perkiraan inflasi bank sentral dan mempersulit waktu untuk potensi penurunan suku bunga pertama sejak Februari 2023. Tingkat upah minimum adalah faktor kunci dalam kebijakan ekonomi Turki.
Para pembuat kebijakan di negara ini mengantisipasi perlambatan pertumbuhan harga, dengan ekspektasi penurunan menjadi 21% pada akhir tahun depan dari tingkat saat ini 47,1%.
Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang memiliki otoritas terakhir dalam keputusan yang sensitif secara politik ini, sebelumnya telah secara signifikan meningkatkan gaji untuk mendapatkan dukungan dari para pemilih yang bergulat dengan salah satu krisis biaya hidup terburuk dalam beberapa dekade terakhir. Langkah ini telah memacu permintaan domestik, sehingga membuat bank sentral lebih sulit untuk mengelola harga.
Setelah terpilih kembali pada bulan Mei tahun lalu, Erdogan menunjuk sebuah tim baru untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh penerapan kebijakan-kebijakan yang tidak lazim, termasuk suku bunga yang sangat rendah. Tim ini, yang mencakup Menteri Keuangan Mehmet Simsek dan Gubernur Bank Sentral Fatih Karahan, dengan cepat menaikkan biaya pinjaman hingga 50% dan menerima pengakuan dari entitas-entitas asing.
