- Indonesia-Turki Teken MoU Pengadaan Jet Tempur generasi ke-5 Turki
- Kolaborasi Gemala Group - ECE Memperkuat Budaya hingga Hubungan Bisnis antara Turki & ASEAN
- TurkIndoCham Business Tour pada Event Colors of the World di Istanbul, Turki
- Utusan Presiden RI, Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, di Roma
- Gempa Guncang Turki 6,2 Magnetudo
- Pimpinan Umat Katolik, Tutup Usia
- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
Presiden Erdogan Berharap Trump Minta Israel Setop Perang di Gaza-Lebanon
_(7)1.jpg)
Keterangan Gambar : Foto : Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan)
Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengharapkan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan meminta Israel untuk "menghentikan" perangnya di Jalur Gaza dan Lebanon. Erdogan mengatakan bahwa awal yang baik adalah dengan menghentikan dukungan senjata Washington untuk Tel Aviv.
Erdogan dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (8/11/2024), menyebut Trump pernah berjanji untuk mengakhiri konflik yang kini berkecamuk di kawasan Timur Tengah. Dia berharap Trump memenuhi janjinya itu saat kembali menjabat Presiden AS tahun depan.
Baca Lainnya :
- TNI AL Sambut 4 Kapal Rusia di Surabaya untuk Latma Orruda 20240
- Gunung Merapi Semburkan 11 Guguran Lava, Jangkau Hingga 1,6 Kilometer ke Kali Bebeng0
- Perkuat Kerjasama Strategis Dan Kemampuan Operasional Dengan Rusia, TNI AL Gelar Latma ORRUDA 240
- Rencana Besar Dibalik Latihan Perang Perdana TNI AL dan Rusia 0
- Turki mengantisipasi penurunan tarif dari AS0
"Trump telah berjanji untuk mengakhiri konflik... Kami ingin janji itu dipenuhi dan Israel diminta untuk 'berhenti'," ucap Erdogan saat berbicara kepada wartawan dalam penerbangan pulang dari kunjungannya ke Budapest, Hungaria.
"Trump menghentikan dukungan senjata yang diberikan kepada Israel bisa menjadi awal yang baik untuk menghentikan agresi Israel di tanah Palestina dan Lebanon," cetus Erdogan dalam pernyataannya.
Selama ini, Turki selalu melontarkan kritikan keras terhadap rentetan serangan Israel dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza dan konflik melawan Hizbullah di wilayah Lebanon.
Ankara sendiri telah menghentikan perdagangan dengan Tel Aviv, serta mengajukan permohonan untuk bergabung dalam gugatan genosida terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ). Otoritas Israel telah berulang kali membantah tuduhan genosida.
Erdogan, dalam pernyataannya, menilai kepresidenan Trump nantinya akan sangat mempengaruhi keseimbangan politik dan militer di kawasan Timur Tengah.
Dia menambahkan bahwa penerapan kebijakan AS yang berlaku saat ini akan semakin memperdalam kebuntuan di kawasan dan semakin memperluas konflik di kawasan.
Pemerintahan AS di bawah Presiden Joe Biden, selama beberapa bulan terakhir, terus mengupayakan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Namun sejauh ini belum membuahkan hasil, hingga eskalasi konflik terjadi antara Tel Aviv dan Hizbullah sejak akhir September lalu.
Meski mengupayakan gencatan senjata, Washington juga terus memberikan dukungan militer kepada Tel Aviv, sekutu dekatnya.
