- Indonesia-Turki Teken MoU Pengadaan Jet Tempur generasi ke-5 Turki
- Kolaborasi Gemala Group - ECE Memperkuat Budaya hingga Hubungan Bisnis antara Turki & ASEAN
- TurkIndoCham Business Tour pada Event Colors of the World di Istanbul, Turki
- Utusan Presiden RI, Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, di Roma
- Gempa Guncang Turki 6,2 Magnetudo
- Pimpinan Umat Katolik, Tutup Usia
- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
Presiden Erdogan soroti Hormati keberagaman dalam pesan Natal sebagai Toleransi antar Umat

Keterangan Gambar : Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam sambutanya pada Upacara Penghargaan Seni dan Budaya Kepresidenan di Ankara, 25 Desember 2024. (Foto AA)
Jakarta - Presiden Recep Tayyip Erdoğan menyoroti pentingnya keberagaman di Turki saat ia mengucapkan selamat kepada umat Kristiani yang merayakan Natal, sebagai bentuk rasa toleransi yang tinggi.
"Pada kesempatan Natal, saya menyampaikan ucapan selamat yang tulus kepada warga negara kami yang menganut agama Kristen," kata Erdoğan, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Direktorat Komunikasi Turki.
Baca Lainnya :
- Film tentang perlawanan masyarakat Melayu terhadap penjajahan Inggris tayang perdana di Istanbul0
- Pejabat Otoritas Sebut Puluhan Nyawa Melayang dalam Kecelakaan Pesawat0
- Perdana, Masyarakat Damaskus Rayakan Natal Pada Pemerintahan Baru Suriah0
- PM Inggris Seirama dengan Paus Fransiskus berharap Natal tahun ini Wujudkan Perdamaian 0
- Israel Kembali Kepung RS Indonesia dan Usir Paksa Pasien hingga Staff Medis 0
Erdoğan mengatakan bahwa sebagaimana dalam sejarah "peradaban kita, kita tetap berkomitmen hari ini untuk memastikan tidak ada perbedaan yang dibuat di antara orang-orang berdasarkan asal usul, ras, budaya, bahasa, agama."
“Sangat penting bagi kami bahwa semua warga negara kami dapat hidup bebas sesuai dengan budaya, agama, dan adat istiadatnya masing-masing,” imbuhnya.
Geografi Turki telah menyediakan tempat berlindung bagi setiap orang yang melarikan diri dari konflik, perang, penindasan, atau penganiayaan, tambah presiden.
"Negara kita, di tengah konflik dan ketidakstabilan regional, adalah tempat di mana semua warga negara kita, terlepas dari agama, kepercayaan, asal suku, atau sekte mereka, dapat hidup dengan kepastian tentang masa depan mereka, dalam kedamaian, harmoni, dan keamanan,” tambahnya.
"Sekali lagi saya mengucapkan selamat Natal kepada seluruh umat Kristiani, khususnya warga negara kita yang beragama Kristen. Semoga kita senantiasa diberikan kedamaian, kebahagiaan, dan kesejahteraan," pungkasnya.
Türkiye, rumah bagi komunitas Kristen campuran umat beriman Ortodoks, Katolik, dan Protestan yang menelusuri akar mereka sebelum pemerintahan Ottoman selama berabad-abad, juga dianggap sebagai tempat kelahiran St. Nicholas, seorang uskup yang diakui sebagai orang suci di dunia Ortodoks yang cara beramalnya mengilhami citra Sinterklas masa kini.
Pada Malam Natal dan Natal, kebaktian keagamaan diadakan di gereja-gereja di seluruh Turki, dari Gereja St. Antonius Padua, Gereja Katolik Roma terbesar di Istanbul, hingga Patriarkat Ortodoks Yunani Fener di kota yang berfungsi sebagai otoritas terkemuka mayoritas gereja Ortodoks di dunia.
Sumber Anadolu
