Jakarta - Berita terkini menyebutkan bahwa Presiden Suriah, Başhar al-Assad, dilaporkan telah melarikan diri dari negaranya ke lokasi yang tidak diketahui. Perkembangan ini berpotensi mengubah secara drastis keseimbangan politik dan militer di Suriah, yang selama ini terjebak dalam konflik internal.

Alasan Pelarian dan Fakta di Baliknya

Baca Lainnya :

• Imah Batik Bandung Harumkan Indonesia pada World Halal Expo 2024, di Turkiye0
• KJRI Guangzhou Gelar Festival Bazaar and Business Matching 2024, pasca Pandemi0
• Konflik makin Meningkat, Deplu AS Peringatkan warga As diminta Segera Tinggalkan Suriah0
• Indonesia Kecam atas Serangan militer Israel terhadap RS Kamal Aswan0
• Ariana Dilantik Sebagai Perwakilan Eropa TurkAseanCham0

Menurut para analis, meningkatnya tekanan baik dari dalam maupun luar negeri belakangan ini telah membuat rezim Assad berada di bawah tekanan berat. Keberhasilan kekuatan oposisi di lapangan dan sanksi internasional yang semakin menekan kemungkinan menjadi alasan di balik langkah ini.

Reaksi Rakyat Suriah

Kabar pelarian ini memicu reaksi beragam di kalangan rakyat Suriah. Sebagian melihat ini sebagai awal dari berakhirnya rezim Assad, sementara yang lain khawatir akan munculnya gelombang kekacauan baru di negara tersebut.

Dampak Regional dan Global

Pelarian Başhar al-Assad tidak hanya memengaruhi Suriah, tetapi juga negara-negara di kawasan dan hubungan internasional. Setelah perkembangan ini, berbagai pihak seperti Turki, Rusia, Amerika Serikat, dan Iran diperkirakan akan menyusun strategi baru untuk menghadapi situasi ini.

Kami akan terus menyampaikan perkembangan terbaru seiring dengan semakin jelasnya informasi.