Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam Turki pada Senin (11/11/2024) membantah laporan yang mengklaim pihaknya mengizinkan pengiriman minyak mentah ke Israel melalui jaringan pipa Baku-Tbilisi-Ceyhan (BTC).

Pipa BTC, yang bermula di Azerbaijan dan melewati Georgia sebelum mencapai pelabuhan Ceyhan di Türkiye, mengekspor minyak dari ladang minyak Azerbaijan di Laut Kaspia.

Baca Lainnya :

• Koperasi Nusantara Berangkatkan Karyawan Berprestasi ke Turki0
• Kronologi Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang dan 29 Korban0
• Wakil Mentri Luar Negeri Anis Matta dorong OKI dan Negara Selatan bersatu dukung Palestina0
• Presiden Prabowo Hadiri Pertemuan Bisnis dengan Sejumlah Pengusaha RRT0
• Masyarakat Indonesia Sambut Hangat Kedatangan Presiden Prabowo di Washington DC0

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian tersebut mengatakan bahwa perusahaan yang menggunakan jaringan pipa BTC menghormati sikap Ankara terhadap perdagangan dengan Israel dan telah menahan diri dari pengiriman apa pun yang ditujukan untuk pelabuhan Israel.

Kementerian tersebut menambahkan bahwa Perusahaan Pipa Minyak Turki (BOTAS), yang bertanggung jawab atas pengelolaan pipa di Turki, "tidak memiliki keterlibatan atau kewenangan atas penjualan minyak yang diangkut melalui pipa tersebut."

Laporan media baru-baru ini mengklaim bahwa ekspor minyak Azerbaijan ke Israel terus transit melalui pelabuhan Turki meskipun ada embargo perdagangan Türkiye terhadap Israel.

Turki mengklaim telah menangguhkan perdagangan dengan Israel pada bulan Mei karena aksi militer Israel di Gaza. Menurut Institut Statistik Turki, Turki melaporkan ekspor ke Israel sebesar 5,4 miliar dolar AS pada tahun 2023 dan impor sebesar 1,6 miliar dolar AS.

Sejak tahun 2010, hubungan antara Turki dan Israel menjadi tegang karena masalah Palestina. 

Sumber: Xinhua