- Indonesia-Turki Teken MoU Pengadaan Jet Tempur generasi ke-5 Turki
- Kolaborasi Gemala Group - ECE Memperkuat Budaya hingga Hubungan Bisnis antara Turki & ASEAN
- TurkIndoCham Business Tour pada Event Colors of the World di Istanbul, Turki
- Utusan Presiden RI, Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, di Roma
- Gempa Guncang Turki 6,2 Magnetudo
- Pimpinan Umat Katolik, Tutup Usia
- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
Dilaporkan 95 Orang Tewas Akibat Gempa Berkekuatan 7,1 m yang Mengguncang Tibet, Tiongkok

Jakarta - Gempa bumi dahsyat yang mengguncang di wilayah terpencil Tibet di China pada hari Selasa (7/1), menewaskan puluhan orang dan mengakibatkan lebih dari seribu rumah hingga gedung-gedung rusak.
gempa tersebut juga dirasakan di Nepal dan beberapa bagian India, menurut laporan media pemerintah.
Baca Lainnya :
- AS Kirim Konvoi Terbesar ke Suriah Sejak Jatuhnya Assad0
- Kemenlu Pastikan KBRI Pantau Warga Negara Indonesia Terkait Gempa di Tibet0
- Pernyataan Resmi Kementerian Luar Negeri terkait Keanggotaan Indonesia di BRICS0
- Indonesia Resmi Gabung BRICS Sebagai Anggota Penuh0
- Ekspor Pertahanan Turki Mencapai Rekor Baru Sebesar $7,2 m Pada Tahun 20240
Dikutip dari laporan Xinhua news, gempa bumi tersebut mengguncang daerah Dingri yang berada di dekat perbatasan Nepal pada hari Selasa pukul 9.50 pagi waktu setempat.
Gempa yang melanda kota suci Shigatse di Tibet ini berkekuatan 7,1 magnitudo dengan kedalaman 10 kilometer. Jumlah korban tewas akibat gempa bumi besar tersebut dilaporkan mencapai 95 orang dinyatakan tewas dan 130 orang lainnya mengalami luka.
"Sebanyak 95 orang dipastikan meninggal dunia dan 130 lainnya terluka hingga pukul 3 sore (7 pagi GMT)," kata kantor berita Xinhua.
Diketahui, bencana alam ini kerap terjadi di wilayah Shigatse, Tibet yang terletak pada jalur patahan geologis utama antara lempeng tektonik India dan Eurasia.
Hingga kini, Presiden China Xi Jinping telah menekankan upaya pencarian dan penyelamatan skala penuh serta meminimalkan korban semaksimal mungkin.
Karena itu, otoritas setempat juga tengah berkoordinasi dengan berbagai kota di daerah itu agar bisa menilai dampak gempa dahsyat tersebut.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan KBRI setempat terus memastikan kondisi WNI di negara tersebut. Menurut data Saat ini terdapat sekitar 70 orang WNI di Nepal.
Direktur Perlindungan WNI serta Badan Hukum Indonesia Kemlu, RI Judha Nugraha menyampaikan jika
sejauh ini tak ada WNI di Nepal atau daerah Tibet yang menjadi korban.
"Hingga saat ini belum ada laporan WNI di Nepal yang terdampak," kata Judha.
Selain itu, KBRI Dhaka juga masih terus mencari kemungkinan mengenai WNI pendaki Gunung Himalaya yang terkena dampak.
“KBRI Dhaka telah melakukan langkah-langkah monitoring WNI di Nepal dan juga terus melakukan pencarian informasi mengenai kemungkinan WNI pendaki Gunung Himalaya yang terdampak,” kata Judha.
Sumber Xinhua
