Israel Tetap Jadi daya tarik Investor Asing diatas Hujatan Dunia

By Icu Bransky 28 Des 2024, 18:33:54 WIB Economy
Israel Tetap Jadi daya tarik Investor Asing diatas Hujatan Dunia

Keterangan Gambar : Ilustrasi, Pemerintah Israel memberikan restu kepada Intel untuk membangun pabrik chip baru senilai USD25 miliar dengan memberikan hibah USD3,2 miliar atau setara Rp48,9 triliun. Foto/Dok


Jakarta - Israel terus membuktikan dirinya sebagai tujuan investasi global yang kuat meski berada di tengah kecaman atas konflik geopolitik. Pada 2023, investasi asing di Israel melonjak hingga US$32,9 miliar, meningkat 40% dari tahun sebelumnya, dengan investasi besar Intel sebesar US$15 miliar sebagai pendorong utama. Tanpa Intel, total investasi justru turun menjadi US$18 miliar, mencerminkan penurunan 24% dari 2022.


Dikutip dari CNBC, Jumlah transaksi juga mengalami penurunan tajam, dari 2.502 transaksi pada 2022 menjadi 1.563 transaksi pada 2023, meskipun ada dua kesepakatan penting lainnya, akuisisi Imperva oleh Thales S.A. senilai US$3,6 miliar dan investasi Adani Group untuk Pelabuhan Haifa sebesar US$1,2 miliar.

Baca Lainnya :


Menurut laporan Departemen Luar Negeri AS, stok investasi langsung asing (FDI) Amerika Serikat di Israel mencapai US$42,5 miliar pada 2022, menunjukkan betapa pentingnya posisi Israel di kawasan Timur Tengah sebagai pusat inovasi teknologi dan semikonduktor.


Dibandingkan negara-negara tetangga di Timur Tengah, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, Israel menunjukkan daya saing yang kuat di sektor teknologi tinggi, meski skala ekonomi mereka lebih kecil. Kontribusi besar dari Amerika Serikat (73% dari total investasi pada 2023) juga mencerminkan hubungan strategis yang mendorong stabilitas dan daya tarik ekonomi negara ini.


Sementara pada paruh pertama 2024, investasi asing di Israel mencatatkan nilai US$11,8 miliar, naik 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sektor teknologi tinggi terus menunjukkan kekuatan, dengan lebih dari US$1 miliar investasi hanya pada Oktober 2024. Namun, konflik seperti "Swords of Iron" dan serangan misil Iran telah menyebabkan kerugian besar di kuartal terakhir 2023, memaksa pemerintah Israel untuk mengambil langkah-langkah seperti penghematan anggaran dan kenaikan PPN menjadi 18% mulai Januari 2025.


Selain itu, di tengah badai, pemerintah Israel mengambil langkah-langkah strategis untuk menstabilkan ekonomi. Selain penghematan anggaran lebih dari US$ 10 miliar, pemerintah juga menaikkan PPN menjadi 18% mulai Januari 2025. Kebijakan ini diperkirakan akan membebani rumah tangga Israel antara 1.000 hingga 2.000 shekel (US$ 274-548) per tahun. Meski berat, langkah ini diharapkan mampu menekan defisit anggaran dari 8,1% menjadi 4% dari PDB.


Menurut Kepala Ekonom Kementerian Keuangan, Dr. Shmuel Abramzon, "Tren perlambatan aliran investasi asing global pada 2023 turut memengaruhi Israel. Namun, investasi besar seperti Intel menjadi penyelamat. Data awal 2024 menunjukkan pemulihan, dan peningkatan stabilitas keamanan serta politik diperkirakan akan mendorong tren positif ini ke depan."


Meski menghadapi tantangan berat, Israel tetap menjadi salah satu tujuan investasi di kawasan Timur Tengah, dengan sektor teknologi dan semikonduktor sebagai pilar utama pertumbuhan ekonominya. Data awal 2024 menunjukkan optimisme, asalkan stabilitas politik dan keamanan dapat terjaga.


CNBC Indonesia 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment