- Indonesia-Turki Teken MoU Pengadaan Jet Tempur generasi ke-5 Turki
- Kolaborasi Gemala Group - ECE Memperkuat Budaya hingga Hubungan Bisnis antara Turki & ASEAN
- TurkIndoCham Business Tour pada Event Colors of the World di Istanbul, Turki
- Utusan Presiden RI, Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, di Roma
- Gempa Guncang Turki 6,2 Magnetudo
- Pimpinan Umat Katolik, Tutup Usia
- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
Komisi I DPR RI Dukung Kerja Sama Pembangunan Pabrik Drone Indonesia-Turki

Keterangan Gambar : Presiden Prabowo Subianto, berkunjung ke Pusat Teknologi Nasional Özdemir Bayraktar (combat drone) buatan Baykar Turki pada hari Rabu, 31 Juli 2024
Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Oleh Soleh mendukung kerja sama antara Indonesia dan Turki. Salah satunya, terkait rencana pembangunan pabrik drone. Hal itu diharapkan bisa memperkuat alat utama sistem persenjataan (Alutsista) Indonesia.
Ada empat kerja sama yang menjadi perhatian Komisi I, yaitu kerja sama strategis di bidang industri pertahanan antara Kementerian Pertahanan RI dan Sekretariat Industri Pertahanan Kepresidenan Republik Turki, dan perjanjian joint venture antara Republikorp dan Baykar untuk pembuatan pabrik drone di Indonesia.
Baca Lainnya :
- Indonesia-Turkiye sepakat Jalin Kerja Sama Pendidikan Keagamaan, Moderasi Beragama, hingga Haji0
- Warga Palestina: Gencatan Senjata Menyimpan Kenyataan Suram 0
- Anindya Bakrie: Kedekatan Prabowo dan Erdogan, Meningkatkan Nilai Perdagangan mencapai USD10 miliar0
- Sinan Yegul, Hadiri Indonesia Economic Summit 2025 Sebagai Tamu VIP0
- Poin Kesepakatan antara Indonesia dan Turkiye saat Kunjungan Presiden Erdogan di Istana Kepresidenan0
Kemudian, terkait pula nota kesepahaman antara Turkish Radio Television Corporation (TRT) dan lembaga penyiaran publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) di bidang keradioan, serta perjanjian kerja sama antara Anadolu Ajansi (AA) dan Kantor Berita Antara Indonesia.
Oleh Soleh mengatakan, pihaknya mendukung penuh kerja sama dua negara itu. Khususnya terkait pengembangan industri pertahanan dan pembangunan pabrik drone. Saat ini drone sudah menjadi salah satu peralatan perang canggih yang banyak digunakan oleh negara-negara kuat.
“Makanya kami mendorong agar pemerintah menindaklanjuti secara serius rencana tersebut,” tutur Oleh Soleh dalam keterangan tertulis yang dikutip Parlementaria, di Jakarta, Minggu (16/2/2025).
Legislator asal Dapil Jawa Barat XI itu berpendapat hubungan kerja sama antara RI dan Turki selepas pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Recep Tayyip Erdogan bisa memperkuat hubungan kedua negara.
Menurut Oleh Soleh, jika tencana pembangunan pabrik drone militer bisa terealisasi, maka diyakini akan menguntungkan kedua negara dalam memperkuat alutsista.
Politisi Fraksi PKB ini menyatakan bahwa potensi kedua negara dalam pengembangan drone untuk alutsista bisa menghasilkan peralatan canggih yang dapat bersaing, bahkan mengungguli negara lain.
"Terkait skema pembangunan maupun penentuan lokasi pembangunan pabrik, kami menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah,” kata pria kelahiran Kota Tasikmalaya itu.
Oleh Soleh mengatakan, jika pembangunan pabrik drone nantinya melibatkan pihak swasta, dia meminta dilakukan persiapan matang dan kajian secara komprehensif.
“Soal teknis ini kan kita percayakan kepada pemerintah Indonesia dengan Turki. Kita juga kan belum tahu spesifik kerja samanya seperti apa, apakah melibatkan swasta atau tidak. Kalau misalkan melibatkan pihak swasta ini kan perlu dibicarakan secara komprehensif ya,” ungkapnya.
Oleh Soleh mengatakan, kerja sama dua negara itu harus menjadi bagian dari upaya Indonesia untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dalam rangka menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI.
“Kerja sama itu diharapkan bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM pertahanan, termasuk alutsista Indonesia. Semuanya itu juga harus bermuara pada peningkatan minimum essential force Indonesia,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Presiden Prabowo dan Erdogan melakukan pertemuan bilateral dan membahas sejumlah hal. Dari pertemuan tersebut dilahirkan 13 kesepakatan pelbagai bidang.
