- Indonesia-Turki Teken MoU Pengadaan Jet Tempur generasi ke-5 Turki
- Kolaborasi Gemala Group - ECE Memperkuat Budaya hingga Hubungan Bisnis antara Turki & ASEAN
- TurkIndoCham Business Tour pada Event Colors of the World di Istanbul, Turki
- Utusan Presiden RI, Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, di Roma
- Gempa Guncang Turki 6,2 Magnetudo
- Pimpinan Umat Katolik, Tutup Usia
- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
Menteri Perindustrian RI: Indonesia-Turkiye Berkolaborasi Bangun Sektor Industri

Keterangan Gambar : Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita
Jakarta - Indonesia dan Turki membentuk Komite Bersama tentang Kerja Sama Industri yang dituangkan dalam Memorandum Saling Pengertian (MSP) yang ditandatangani oleh Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turkiye, Mehmet Fatih Kacir.
Penandatangan kolaborasi untuk membangun sektor industri tersebut disaksikan Presiden RI Prabowo Subianto serta Presiden Republik Turkiye Recep Tayyip Erdogan dalam pertemuan Indonesia-Turkiye di Istana Kepresidenan Bogor, pada 12 Februari 2025 lalu.
Baca Lainnya :
- TurkAseanCham Meluncurkan Platform Kecerdasan Buatan Khusus untuk Anggota0
- Media Asing Soroti Perjanjian Indonesia-Turkiye0
- Mengungkap Jejak Pengaruh Nusantara terhadap Turkiye Usmani0
- Dampak Wabah Flu Burung di AS, Permintaan Import Telur Ayam Turkiye Meningkatkan 0
- Komisi I DPR RI Dukung Kerja Sama Pembangunan Pabrik Drone Indonesia-Turki0
Tujuan dari MSP ini untuk memajukan upaya kerja sama dan meningkatkan saling berinvestasi pada bidang industri, kajian dan pengembangan bersama, proyek inovasi bersama, pengembangan kapasitas, promosi, transfer teknologi, penggunaan teknologi utama dalam industri, dan kegiatan-kegiatan kerja sama yang saling menguntungkan lainnya.
“Pemerintah Indonesia antusias dalam pembahasan rencana kerja melalui MSP mengenai kerja sama bidang perindustrian antara Indonesia dengan Turkiye. Kami anggap hal ini sebagai bagian dari rencana Aliansi Strategis yang pernah dibicarakan dengan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turkiye,” ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Kamis (20/2).
Menurut Menteri Perindustrian RI, kedua negara sama-sama mengusulkan beberapa sektor industri untuk dicakup dalam MSP ini.
Lingkup kerja sama industri dalam MSP akan mencakup 14 sektor industri yaitu: Teknologi dan Material Baterai; Teknologi dan Bahan Bangunan dan Konstruksi; Kimia dan Farmasi; Industri Elektronika dan Mesin; Kendaraan Listrik dan Mobilitas; Pengembangan UKM; Industri Berbasis Agro; Kawasan Industri dan Pengembangan Wilayah; Industri Kelautan; Peralatan Medis dan Teknologi Kesehatan; Industri Logam; Tekstil dan Pakaian; Industri Hijau; Industri Halal; dan area-area kerja sama lainya yang disetujui kedua belah pihak.
Pembentukan Komite Bersama ini juga merupakan tindak lanjut dari kunjungan dan pertemuan Menperin dengan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turkiye, Mehmet Fatih Kacir, serta dengan beberapa perusahaan industri manufaktur di Turkiye pada Juni 2024 lalu.
Dalam lawatan tersebut, Menperin melakukan berbagai pertemuan dengan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turkiye, dan juga berbagai perusahaan besar di Turki seperti Beco, Arcelik, KOC Holding, dan Kordsa (Sabanci Holding).
Selain itu, juga dengan beberapa perusahaan manufaktur lainnya yang bermaksud berinvestasi dan membangun pabrik di Indonesia.
Menperin menjelaskan, Turkiye menaruh prioritas pada kerja sama bilateral di bidang perindustrian. Hal ini ditandai dengan hubungan kerja sama yang erat yang sudah dan akan terjalin pada sub sektor industri, antara lain kerja sama produksi dan distribusi vaksin antara Bio Farma (Indonesia) dan Polifarma dan Turkilac (Turki).
Selain rencana investasi dari perusahaan besar Turkiye yang telah bertemu dengan Menperin di tahun lalu, Turki juga mendorong kemitraan untuk joint production melalui kerja sama Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI) dan Perkumpulan Organisasi Perusahaan Alat-alat Kesehatan dan Laboratorium di Indonesia (GAKESLAB) dengan Kelompok Perusahaan Alat Kesehatan Turkiye (OSTIM), dan mendorong masuknya produk-produk farmasi Indonesia yang diproduksi oleh Kimia Farma, Kalbe Farma, Daria Varia melalui Abdi Ibrahim, Polifarma dan Deva Medica.
"Kami meyakini bahwa kunjungan Bapak Presiden Erdogan kali ini dapat dijadikan momentum untuk menindaklanjuti hasil-hasil pertemuan yang kami lakukan sebelumnya di Turkiye,” kata Menperin.
Agus juga mengharapkan agar para pelaku industri Indonesia dan Turkiye dapat memanfaatkan sebesar-besarnya MSP Kerja Sama ini, sehingga kolaborasi yang sudah terjalin menjadi lebih erat.
Hubungan industri kedua negara terjalin sangat erat dan sudah berlangsung sejak lama. Hubungan yang baik tersebut dapat terlihat dari total perdagangan kedua negara khususnya nonmigas sebesar USD2 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh sebesar 13,6% dari tahun sebelumnya. Sedangkan dari realisasi investasi, tercatat realisasi investasi Turkiye di Indonesia sebesar USD42,7 miliar pada tahun yang sama.
