- Indonesia-Turki Teken MoU Pengadaan Jet Tempur generasi ke-5 Turki
- Kolaborasi Gemala Group - ECE Memperkuat Budaya hingga Hubungan Bisnis antara Turki & ASEAN
- TurkIndoCham Business Tour pada Event Colors of the World di Istanbul, Turki
- Utusan Presiden RI, Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, di Roma
- Gempa Guncang Turki 6,2 Magnetudo
- Pimpinan Umat Katolik, Tutup Usia
- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
Pernyataan Trump Picu Kontroversi

Jakarta - Presiden terpilih AS Donald Trump kembali membuat kontroversi. Postingan yang diunggahnya picu kontroversi, pasalnya Trump membagikan peta pada platform Truth Social pribadinya yang menggambarkan Kanada adalah bagian dari Amerika Serikat.
Postingan tersebut adalah pernyataan Trump yang diulanginya terkait statement nya "Kanada yang akan masuk negara bagian AS ke-51". Hal tersebut ia lontarkan saat kemenangannya pada pemilihan presiden bulan November 2024 lalu.
Baca Lainnya :
- Kobaran Api yang Besar Menghanguskan sekitar 1.262 hektar di Palisades, Los Angeles0
- Pertemuan Bilateral Menhan RI dan Menhan Jepang, Sepakati Langkah Strategis dalam Bidang Pertahanan0
- Trudeau: tidak ada peluang sedikit pun bagi Kanada untuk menjadi bagian dari Amerika Serikat ke-51 A0
- Menlu Ukraina: Kunjungan Utusan Khusus Trump akan Diilakukan pada waktunya0
- Perjalanan Jemaah Haji 2025 Dijadwalkan 2 Mei 0
"Banyak orang di Kanada senang menjadi Negara Bagian ke-51. Amerika Serikat tidak dapat lagi menanggung Defisit Perdagangan dan Subsidi besar-besaran yang dibutuhkan Kanada untuk tetap bertahan. Justin Trudeau mengetahui hal ini, dan mengundurkan diri," tulis Trump, sindir PM Kanada setelah pengunduran dirinya.
Perdana Menteri Kanada,Justin Trudeau mengumumkan pengunduran dirinya sebagai PM Kanada hari Senin dan merespon dengan menolak gagasan Trump yang picu kontroversi tersebut.
"tidak ada peluang sekecil apa pun bagi Kanada untuk menjadi bagian dari Amerika Serikat." Ujarnya.
Trump melangkah lebih jauh dalam pernyataannya, mengusulkan penggabungan antara AS dan Kanada. Ia berpendapat bahwa langkah tersebut akan menghilangkan hambatan perdagangan, mengurangi pajak bagi warga Kanada, dan memperkuat keamanan mereka.
"Jika Kanada bergabung dengan AS, tidak akan ada Tarif, pajak akan turun drastis, dan mereka akan BENAR-BENAR AMAN dari ancaman Kapal-kapal Rusia dan Cina yang terus-menerus mengepung mereka," katanya, seraya menambahkan: "Betapa hebatnya Negara ini!!!"
Trudeau menolak usulan kontroversial Trump, dengan tegas.
“Pekerja dan masyarakat di kedua negara kita mendapatkan manfaat karena menjadi mitra dagang dan keamanan terbesar satu sama lain," tambahnya pada akun X.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly juga mengkritik pernyataan Trump, menggambarkannya sebagai cerminan "kurangnya pemahaman" terhadap Kanada.
"Ekonomi kita kuat. Rakyat kita kuat. Kita tidak akan pernah menyerah menghadapi ancaman," kata
nya di X.
Sumber Anadolu
