- Indonesia-Turki Teken MoU Pengadaan Jet Tempur generasi ke-5 Turki
- Kolaborasi Gemala Group - ECE Memperkuat Budaya hingga Hubungan Bisnis antara Turki & ASEAN
- TurkIndoCham Business Tour pada Event Colors of the World di Istanbul, Turki
- Utusan Presiden RI, Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, di Roma
- Gempa Guncang Turki 6,2 Magnetudo
- Pimpinan Umat Katolik, Tutup Usia
- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
Warga Suriah yang berada di Turki segera Kembali pasca Tumbangnya Rezim Assad

Keterangan Gambar : Warga Suriah yang berada di perbatasan Turkiye hendak kembali ke Suriah
Jakarta - Sebagian masyarakat, berwarganegara Suriah memilih menyelamatkan diri ke Turki selama perang saudara di negara mereka berangsur kembali ke Suriah.
Seperti diketahui, Kekuasaan selama 61 tahun Partai Baath di Suriah akhirnya tumbang pada Minggu (8/12) setelah ibu kota Damaskus lepas dari kendali rezim Assad dan jatuh ke tangan kelompok oposisi.
Baca Lainnya :
- Pasca Rezim Assad Runtuh, Kelompok Teroris PKK/YPG kehilangan wilayah0
- Lima negara Arab Bersama Iran, Turki, dan Rusia Serukan Solusi Politik di Suriah0
- Program, 9 Hari 7 Malam dari TurkIndoCham untuk Kunjungan ke Turki0
- Krisis Suriah dan Timur Tengah di mata Presiden ke-6, SBY0
- Pernyataan UNRWA Sebut Hampir 1 Juta warga Gaza Terancam Hadapi Musim Dingin0
Seperti yang di lansir laman Anadolu, Kelompok teroris PKK/YPG, yang menguasai beberapa wilayah di Suriah setelah konflik kembali memanas pada 27 November, telah dipukul mundur dari daerah Manbij dan wilayah di sepanjang garis depan Deir ez-Zor setelah operasi pembebasan yang dilakukan kelompok oposisi Suriah.
Warga Suriah yang menyelamatkan diri ke Turki selama perang saudara di negara mereka mulai kembali ke Suriah setelah jatuhnya rezim Baath yang berusia 61 tahun.
Mereka berbondong-bondong berada di gerbang perbatasan Cilvegozu di Hatay, provinsi bagian tenggara Turkiye, dan memenuhi digerbang perbatasan Reyhanli pada Senin pagi waktu setempat (9/12) untuk proses administrasi
Untuk mencegah kepadatan, tim gendarmerie memecah dan mendirikan pos pemeriksaan terpisah sekitar 5 kilometer dari perbatasan.
Setelah melewati pemeriksaan administrasi, warga Suriah yang memenuhi syarat untuk menyeberang diarahkan ke Gerbang Perbatasan Cilvegozu.
Tim gendarmerie adalah unit keamanan yang bertugas mengatur dan mengawasi prosedur di pos pemeriksaan perbatasan untuk memastikan kelancaran proses tanpa adanya kerumunan atau kekacauan.
Adem Muhammed Zin, seorang warga Suriah, mengatakan kepada Anadolu bahwa ia sedang dalam perjalanan menuju Damaskus, kampung halamannya.
Ia mengungkapkan kebahagiaannya atas pembebasan negaranya setelah bertahun-tahun konflik. "Terimakasih Tuhan, jalan kami telah terbuka, Assad telah pergi, dan perang telah berakhir. Saya berada di Istanbul selama 10 tahun. Semoga Allah memberkahi Turki, mereka banyak membantu kami." katanya.
Selain Adem, Ali Hasiko yang telah menunggu selama 12 tahun untuk dapat kembali ke kampung halamannya Hama, juga menyampaikan terima kasihnya untuk Turki, "Saya berterima kasih kepada Turki karena membuka pintunya untuk kami."
Adapula Ibrahim Muta, yang telah menunggu bersama enam anggota keluarganya untuk kembali ke Hama, mengatakan mereka telah tinggal di Turki selama 11 tahun.
"Terima kasih Tuhan, perang telah berakhir. Turki memang indah, tapi rumah kami di Suriah," katanya.
Sementara Hana Hasiko, yang mengantre bersama anak dan cucunya mengatakan bahwa Turki dan Suriah seperti saudara dan mengatakan "Kami berterima kasih atas segalanya, sekarang kami akan pulang."
