- Indonesia-Turki Teken MoU Pengadaan Jet Tempur generasi ke-5 Turki
- Kolaborasi Gemala Group - ECE Memperkuat Budaya hingga Hubungan Bisnis antara Turki & ASEAN
- TurkIndoCham Business Tour pada Event Colors of the World di Istanbul, Turki
- Utusan Presiden RI, Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, di Roma
- Gempa Guncang Turki 6,2 Magnetudo
- Pimpinan Umat Katolik, Tutup Usia
- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
Arkeolog Temukan Makam Kerajaan Prasejarah Berusia 5.000 Tahun

Jakarta - Arkeolog di China tengah menemukan 45 makam berusia 5.000 tahun berisi sejumlah artefak dari kebudayaan Dawenkou. Makam ini ditemukan di reruntuhan Wangzhuang, Provinsi Henan.
Salah satu makam yang ditandai dengan M27 diduga milik seorang raja prasejarah dilihat dari ukuran makam, peti mati, dan sejumlah artefak yang ikut dikubur, seperti dikutip dari Popular Mechanics, Kamis (2/1). Makam ini panjangnya 4,5 meter dengan luas 3,6 meter.
Baca Lainnya :
- Teknologi Bayraktar TB2 Turkiye Cocok di Gunakan di Indonesia0
- Teknologi Bayraktar TB2 Turkiye Cocok di Gunakan di Indonesia0
- Jurnalis Prancis: Israel secara brutal menahan dan menginterogasi0
- Kantor Berita Turkiye, Anadolu Agency Bongkar Ruang Tahanan rezim Bashar Al Assad 0
- Atas Perintah Presiden Kementrian Kelautan dan Perikanan Segel Kegiatan Pemagaran Laut Tanpa Izin di0
Peti mati kayu yang ditemukan dalam makam M27 ini sangat mengesankan, dengan wadah bagian dalam dan luar berukuran sekitar 55,4 persegi. Selain itu, di dalam makam terdapat sekitar 350 artefak penguburan, termasuk hampir 200 ornamen batu giok, perkakas dari tulang, kerangka hewan, dan 100 buah tembikar. Ditemukan juga rahang bawah babi—tulang hewan yang paling umum ditemukan di makam—merupakan penanda kekayaan.
Zhu Guanghua, profesor di Capital Normal University dan arsitek utama penggalian, mengatakan makam tersebut menunjukkan bukti kerusakan tak lama setelah dibangun. Hal ini diduga akibat tindakan perlawanan yang disengaja dari pihak lawan, karena sebagian besar kerangka pemilik makam telah disingkirkan—hanya menyisakan tulang jari kaki—dan sisa-sisa ritual upacara sengaja dirusak.
Para ahli meyakini seluruh situs ini merupakan ibu kota kerajaan zaman prasejarah, berasal dari Kebudayaan Dawenkou Neolitik kuno yang ada sejak 4000 SM hingga 2600 SM.
"Penemuan terbaru ini mengindikasikan reruntuhan Wangzhuang bukan permukiman biasa, tapi ibu kota kerajaan prasejarah," kata Guanghua seperti dilaporkan China Daily.
Archaeology Magazine melaporkan, Kebudayaan Dawenkou dikenal karena kemajuan dalam produksi tembikar, dan membantu membentuk budaya ritual dinasti China kuno.
