- Indonesia-Turki Teken MoU Pengadaan Jet Tempur generasi ke-5 Turki
- Kolaborasi Gemala Group - ECE Memperkuat Budaya hingga Hubungan Bisnis antara Turki & ASEAN
- TurkIndoCham Business Tour pada Event Colors of the World di Istanbul, Turki
- Utusan Presiden RI, Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, di Roma
- Gempa Guncang Turki 6,2 Magnetudo
- Pimpinan Umat Katolik, Tutup Usia
- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
Benteng Seddulbahir Turkiye di Canakkale memenangkan Penghargaan Dezeen

Keterangan Gambar : Pemandangan udara Benteng Seddulbahir di Canakkale, barat laut Turki (Foto IHA)
Jakarta - Pemugaran Benteng Seddülbahir, yang terletak di distrik Eceabat, Canakkale, wilayah barat laut Turki, telah memenangkan kategori "Proyek Warisan Budaya" di Dezeen Awards, salah satu kompetisi desain paling bergengsi di dunia. Awalnya ditugaskan oleh Valide Hatice Turhan Sultan, ibu dari Sultan Ottoman Mehmed IV, benteng ini merupakan bagian penting dari warisan budaya Turki.
Penghargaan Dezeen, yang diselenggarakan oleh majalah desain Dezeen yang berbasis di London, dinilai oleh panel yang terdiri dari 90 arsitek dan desainer terkemuka. Dalam kompetisi tahun 2024, pemugaran Benteng Seddülbahir mendapat juara pertama dalam kategori Proyek Warisan Budaya, mengalahkan 15 proyek lain dari negara-negara termasuk Australia, Tiongkok, Malaysia, Belgia, Inggris Raya, dan Skotlandia.
Baca Lainnya :
- Ski Menjadi Olahraga Musim Dingin Utama di Turki0
- Bidikan Sebuah Kamera Sensor Gerak Menghasilkan Potret Satwa liar di Sarikamis, Turki0
- Menjaga Ketenangan di Suriah Menjadi Prioritas Turki, kata Kementerian Luar Negeri0
- Turki Desak Serangan ke Suriah Diakhiri0
- Air Mancur Kestros Kuno di Turki Berfungsi Kembali setelah 1.800 Tahun0
Penghargaan tersebut, yang menampilkan lebih dari 230 proyek dari 82 negara di 41 kategori, mengakui restorasi benteng tersebut atas keseimbangan yang cermat antara pelestarian sejarah dan desain inovatif.
Tempat bersejarah
Benteng Seddülbahir, dibangun pada tahun 1658 sebagai bagian dari strategi pertahanan Ottoman untuk melindungi Dardanelles, terletak di tepi barat Semenanjung Gelibolu (Gallipoli). Benteng ini dibangun untuk menghadap benteng Kumkale di seberang selat. Selama berabad-abad, benteng ini telah berdiri sebagai simbol sejarah militer dan penjaga jalur air yang vital ini.
Selama Perang Dunia I, benteng ini memainkan peran penting dalam Kampanye Gallipoli. Pada tanggal 3 November 1914, benteng ini dibombardir oleh pasukan Sekutu, yang menandai dimulainya kerugian Turki dalam kampanye tersebut. Meskipun mengalami kerusakan yang signifikan, benteng ini tetap menjadi titik fokus pertahanan Turki.
Upaya pemulihan, pembukaan kembali
Pada tahun 2015, Direktorat Semenanjung Sejarah Gallipoli memulai pemugaran menyeluruh benteng tersebut. Selesai pada tahun 2023, pemugaran tersebut bertepatan dengan peringatan seratus tahun Republik Turki. Pada tanggal 18 Maret, Presiden Recep Tayyip Erdoğan secara resmi membuka kembali benteng tersebut, yang memungkinkan pengunjung untuk sekali lagi merasakan makna sejarahnya.
Proyek restorasi ini tidak hanya merevitalisasi benteng tersebut, tetapi juga memperoleh pengakuan internasional. Benteng ini dimasukkan dalam Buku Tahunan Arsitektur Turki ("Türkiye Mimarlık Yıllığı 2023") dan menjadi finalis di Penghargaan Restorasi dan Pelestarian Internasional Domus dan Penghargaan Architizer A. Di Festival Arsitektur Dunia di Singapura, benteng ini menerima hadiah juri khusus dalam kategori "Bangunan yang Selesai".
Pemugaran ini terus menarik perhatian, dengan rencana untuk diajukan ke penghargaan bergengsi lainnya di tahun mendatang. Pemugaran ini akan diajukan untuk Penghargaan Aga Khan untuk Arsitektur, Penghargaan Europa Nostra, dan Penghargaan Dewan Museum Internasional (ICOM), yang melanjutkan perjalanannya sebagai contoh luar biasa pelestarian sejarah dan keunggulan arsitektur.
