- Indonesia-Turki Teken MoU Pengadaan Jet Tempur generasi ke-5 Turki
- Kolaborasi Gemala Group - ECE Memperkuat Budaya hingga Hubungan Bisnis antara Turki & ASEAN
- TurkIndoCham Business Tour pada Event Colors of the World di Istanbul, Turki
- Utusan Presiden RI, Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, di Roma
- Gempa Guncang Turki 6,2 Magnetudo
- Pimpinan Umat Katolik, Tutup Usia
- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
Israel diperingati Was was Perang Dengan Turkiye

Jakarta - KOMITE yang menyampaikan laporan kepada pemerintah Israel memperingatkan pemerintahan Netanyahu tentang potensi konflik dengan Turki.
Komite Nagel, yang secara informal dikenal, dipimpin oleh mantan Ketua Dewan Keamanan Nasional Yaakov Nagel dan sejak 2023, menyampaikan rekomendasi kepada Kementerian Pertahanan atas perintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Baca Lainnya :
- Trump Puji Kepemimpinan Erdogan dan Peran Turkiye di Suriah0
- Turkish Airlines Melayani 83,4 juta Penumpang dalam Penerbangan di Tahun 20240
- Indonesia dan Qatar Teken MoU Pengembangan Proyek Hunian 1 Juta Unit0
- Pertemuan Presiden Prabowo dengan PM Anwar Ibrahim di Rumah Tangsi Malaysia0
- Pernyataan Trump Picu Kontroversi 0
Laporan terbaru mereka yang diungkapkan oleh media Israel, mengutip potensi setelah penggulingan rezim Baath di Suriah Desember lalu.
Israel dengan cepat menduduki Dataran Tinggi Golan, titik pertikaian antara Tel Aviv dan Damaskus ketika rezim Assad jatuh.
Laporan Nagel mengikuti peringatan serupa oleh Turki bahwa Israel yang ekspansionis mungkin menargetkan Turki setelah Palestina dan Libanon.
Oktober lalu, Presiden Recep Tayyip Erdoğan memperingatkan bahwa pemerintahan Netanyahu tidak akan berhenti di wilayah Palestina dan akan mengarahkan pandangannya ke negara-negara regional lain, yaitu Turki.
Erdoğan mengatakan saat itu bahwa Turki menyadari arah kebijakan ekspansionis Israel pada akhirnya akan menargetkan. "Turki tidak akan pernah mengorbankan keamanannya. Kami memiliki kekuatan untuk menghancurkan gelembung mereka."
Erdoğan, salah satu kritikus Israel yang paling keras, telah berulang kali menyerukan persatuan di antara negara-negara Muslim. Ia menyatakan bahwa konflik saat ini bukanlah antara Israel dan Palestina tetapi pertarungan antara Zionisme ekspansionis dan Muslim yang mempertahankan tanah air mereka.
Laporan oleh komite tersebut mendesak Israel untuk mempertimbangkan tantangan strategis yang ditimbulkan oleh Turki, termasuk pengaruh diplomatik dan militer Ankara di wilayah tersebut. Laporan tersebut merekomendasikan pemerintah untuk bersiap menghadapi kemungkinan skenario konfrontasi militer di Suriah utara.
Wilayah utara Suriah menampung sayap kelompok teroris PKK, YPG, yang telah berulang kali meminta bantuan Israel untuk melawan kemungkinan serangan lintas perbatasan Turki, serta Tentara Nasional Suriah (SNA), yang baru-baru ini merebut beberapa benteng PKK/YPG. Turki sebelumnya melancarkan serangan lintas batas di Suriah untuk membersihkan beberapa wilayah dari kelompok teroris PKK/YPG dan ISIS.
Komite tersebut mengeklaim pemerintahan Suriah yang baru mungkin merupakan utusan Turki dalam perjalanan menuju yang diklaimnya sebagai pemulihan Kekaisaran Ottoman. Hubungan dekat antara penguasa baru Suriah dan Ankara tampaknya membuat komite kesal yang menyoroti ancaman bersama Suriah-Turki.
Turki adalah salah satu pengkritik paling vokal terhadap genosida Israel yang menargetkan warga Palestina sejak 2023 dan menyalahkan dukungan terus-menerus masyarakat internasional terhadap rezim pembunuh di Tel Aviv sebagai penyebab utama genosida yang berkepanjangan.
Turki juga merupakan kekuatan utama dalam aliansi militer NATO dengan tentara yang kuat. Namun, Ankara selalu menekankan cara diplomatik untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel. Turki juga menggalang masyarakat internasional untuk menghentikan ekspor senjata ke Israel.
Sumber Daily Sabah
