Jakarta - Disaat malam tahun baru seluruh negara menyaksikan pesta kembang api pergantian tahun. 

Namun tidak untuk masyarakat di Gaza di saat Israel masih terus melangsungkan serangan brutalnya.

Baca Lainnya :

• Turkiye Gelar Aksi Solidaritas Untuk Palestina Perdana di Awal Tahun 0
• Masyarakat Turkiye Gelar Aksi Solidaritas untuk Gaza Pada Tahun Baru0
• Presiden Palestina Ucapkan Belasungkawa atas Kepergian Jimmy Carter 0
• Enam Bayi Tewas Kedinginan di kamp Pengungsian Gaza, Ditengah Serangan Teror oleh Israel0
• PM Inggris Seirama dengan Paus Fransiskus berharap Natal tahun ini Wujudkan Perdamaian 0

Bukan sedang melihat pesta kembang api namun masyarakat Gaza dipertontonkan dengan sebuah ledakan rudal bak kembang api di malam tahun Baru menghantam kamp pengungsian.

Setidaknya 23 warga Palestina tewas pada hari Rabu dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada hari pertama tahun 2025, menurut laporan sumber medis setempat.

Sebuah jet tempur menyerang sebuah apartemen perumahan di lingkungan Shejaiya di timur Kota Gaza, menyebabkan enam orang tewas, termasuk dua wanita dan tiga anak-anak, kata sumber medis.

Sebuah pesawat tak berawak (drone) Israel menghantam sebuah rumah di kamp pengungsi Bureij di Gaza tengah, menewaskan seorang wanita dan anak-anak serta melukai beberapa orang, menurut sumber medis lainnya.

Tak hanya itu, Artileri Israel juga menembaki bagian timur dan utara kamp Bureij dan Nuseirat, tetapi belum ada informasi yang tersedia mengenai korban jiwa.

Tercatat mencapai 15 nyawa melayang dan beberapa lainnya terluka, diantaranya anak-anak, dalam serangan udara di sebuah rumah di kota utara Jabalia, kata sumber medis.

Para saksi mengatakan pasukan Israel terus meratakan bangunan, rumah dan tempat tinggal di Beit Lahia dan Jabalia di Gaza utara.

Di Gaza selatan, beberapa orang terluka dalam serangan udara Israel ke sebuah rumah di kawasan al-Fukhari, Khan Younis.

Pasukan Israel terus melancarkan perang genosida di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 45.500 warga Palestina, meski Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera.

Pada November, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dan mantan menteri pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perangnya di wilayah kantong Palestina itu. Israel juga memberlakukan blokade terhadap bantuan kemanusiaan untuk Gaza, yang menyebabkan 2,3 juta warga Palestina kelaparan.