- Indonesia-Turki Teken MoU Pengadaan Jet Tempur generasi ke-5 Turki
- Kolaborasi Gemala Group - ECE Memperkuat Budaya hingga Hubungan Bisnis antara Turki & ASEAN
- TurkIndoCham Business Tour pada Event Colors of the World di Istanbul, Turki
- Utusan Presiden RI, Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, di Roma
- Gempa Guncang Turki 6,2 Magnetudo
- Pimpinan Umat Katolik, Tutup Usia
- Profesor Sinan Yegul, diangkat Sebagai Wakil Presiden Bidang Hubungan Internasional, ASEAN Internasi
- Presiden Prabowo Mengaku Grogi saat Pidato di Depan Parlemen Turki
- Anindya Bakrie: KADIN Indonesia, Tergetkan Perdagangan Indonesia-Turki Mencapai 10 Miliar Dolar AS
- Usai Lawatan di Abu Dhabi, Presiden Prabowo Bertolak ke Ankara
Presiden Erdogan, Turki Siap Bantu Menjadi Eksekutor untuk Gencatan Senjata di Gaza

Keterangan Gambar : Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Foto Anadolu Agency)
Jakarta - Turki menyambut baik kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah di Lebanon dan siap memberikan segala kontribusi untuk menghentikan pertumpahan darah dan mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza, kata Presiden Recep Tayyip Erdoğan pada hari Rabu.
"Kita menghadapi tanggung jawab bersejarah saat perang berkecamuk di kawasan kita," kata Erdoğan kepada anggota parlemen dari Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) yang berkuasa dalam sebuah pertemuan parlemen di ibu kota, Ankara.
Baca Lainnya :
- Joe Biden Umumkan Gencatan Senjata di Gaza dengan Turki, Qatar, dan Mesir0
- Arkeolog Menemukan Sebuah Prasasti Peradaban Kuno Kekaisaran Romawi, di Turki Barat0
- Surat Kabar Harian Israel Haaretz Terancam Diboikot Pemberitaan Kritis 0
- NATO Akan Temui Erdogan Bahas Perang di Ukraina dan Krisis Timur Tengah 0
- Jadi Buronan ICC, Mantan Menhan Israel Kabur ke Amerika. Mungkinkah Bisa Ditangkap? 0
“Turki mengharapkan semua pihak, terutama Israel, untuk memenuhi tanggung jawab mereka guna menjaga ketenangan di lapangan,” kata Erdoğan tentang gencatan senjata di Lebanon.
Gencatan senjata antara Israel dan kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, mulai berlaku pada hari Rabu setelah kedua pihak menerima perjanjian yang ditengahi oleh AS dan Prancis, sebuah kemenangan langka bagi diplomasi di wilayah yang dilanda dua perang selama lebih dari setahun
